Hidup Itu Indah Jika Mengerti Akan Sesama

oeroeng 2011

Sang Motivator...!!!


Kamis, 19 November 2009

Contextual Teaching and Learning (CTL)

A. Pengertian CTL (Contextual Teaching and Learning)
Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah suatu strategi pembelajaran yang menekankan pada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka.
Dengan konsep itu, hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, bukan hanya transfer pengetahuan dari guru ke siswa. Strategi pembelajaran lebih dipentingkan daripada hasil. Dalam konteks itu, siswa perlu mengerti apa makna belajar, apa manfaatnya dan bagaimana mencapainya. Ada kesadaran, apa yang dipelajari berguna bagi hidupnya nanti. Dengan begitu mereka memposisikan sebagai diri sendiri yang memerlukan suatu bekal untuk hidupnya nanti.

CTL banyak dipengaruhi oleh filsafat konstruktivisme yang digagas oleh Mark Baldwin dari pemikiran Giambatista Vico. Vico mengungkapkan : “Tuhan adalah pencipta alam semesta dan manusia adalah tuan dari ciptaannya” artinya seseorang dikatakan mengetahui sesuatu manakala ia dapat menjelaskan unsur-unsur apa yang membangun sesuatu itu. Oleh karena itu Vico berpendapat bahwa pengetahuan itu tidak lepa dari orang yang tahu (subyek). Pengetahuan merupakan struktur konsep dari subyek yang mengamati. Selanjutnya pandangan filsafat konstruktivisme tentang hakikat pengetahuan mempengaruhi konsep tentang proses belajar, bahwa belajar bukanlah sekedar menghafal, tetapi juga proses mengkonstruksi pengetahuan melalui pengalaman.
CTL dikembangkan oleh The Washington State Concortium for Contextual Teaching and Learning yang melibatkan 11 perguruan tinggi, 20 sekolah, dan lembaga-lembaga yang bergerak dalam dunia pendidikan di AS. Salah satu kegiatannya adalah melatih dan memberi kesempatan pada guru-guru dari enam provinsi di Indonesia untuk belajar pendekatan kontekstual di AS, melalui Direktorat SLTP Depdiknas.
B. Konsep Dasar Contextual Teaching and Learning (CTL)
Sebagaimana pengertian di atas bahwa Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah suatu strategi pembelajaran yang menekankan pada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka.
Dari pengertian tersebut maka ada tiga konsep yang perlu dipahami yaitu :
1. CTL menekankan pada proses keterlibatan siswa untuk menemukan materi, artinya proses belajar diorientasikan pada proses pengalaman secara langsung.
2. CTL mendorong agar siswa dapat menemukan hubungan antara materi yang dipelajari dengan situasi kehidupan nyata, artinya siswa dituntut untuk dapat menangkap hubungan antara pengalaman belajar di sekolah dengan kehidupan nyata.
3. CTL mendorong siswa untuk dapat menerapkan dalam kehidupan, artinya CTL bukan hanya mengharapkan siswa dapat memahami materi yang dipelajarinya saja, akan tetapi bagaimana materi pelajaran itu dapat mewarnai perilakunya dalam kehidupan sehari-hari.
Selain tersebut di atas, terdapat 5 karakteristik penting dalam proses pembelajaran yang menggunakan CTL :
1. Dalam CTL, pembelajaran merupakan proses pengaktifan pengetahuan yang sudah ada (activing knowledge)
2. Pembelajaran yang kontekstual adalah belajar dalam rangka memperoleh dan menambah pegetahuan baru (acquiring knowledge)
3. Pemahaman pengetahuan (understading khowledge) artinya pengetahuan yang diperoleh bukan untuk dihafal tetapi untuk dipahami dan diyakini
4. Mempraktikkan pengetahuan dan pengalaman tersebut (applying knowledge)
5. Melakukan refleksi (reflecting knowledge) terhadap strategi pengembangan pembelajaran.

C. Asas-asas Contextual Teaching and Learning
Sebagaimana asumsi yang mendasarinya bahwa pengetahuan anak itu diperoleh bukan hanya diperoleh dari orang lain, akan tetapi juga dari proses menemukan dan mengkonstruksinya sendiri. Maka guru perlu memandang siswa sebagai subjek belajar dengan segala keunikannya. Siswa adalah organisme yang aktif yang memiliki potensi untuk membangun pengetahuannya sendiri. Kalaupun guru memberikan informasi kepada siswa, guru harus memberikan kesempatan untuk menggali informasi itu agar lebih bermakna untuk kehidupan mereka.
CTL sebagai strategi pembelajaran memiliki 7 asas yang melandasi pelaksanaan proses pembelajaran. Adapun asas-asas tersebut adalah :
1. Konstruktivisme
Konstruktivisme adalah proses membangun atau menyusun pengetahuan baru dalam struktur kognitif siswa berdasarkan pengalaman.
2. Inkuiri
Inkuiri adalah proses pembelajaran didasarkan pada pencarian dan penemuan melalui proses berpikir secara sistematis.
3. Questioning (Bertanya)
Dalam strategi pembelajaran ini, guru tidak hanya memberikan informasi begitu saja, tetapi memancing agar siswa dapat menemukan sendiri. Karena itu peran bertanya sangat penting, sebab melalui pertanyaan-pertanyaan guru dapat membimbing dan mengarahkan siswa untuk menemukan setiap materi yang dipelajarinya.
4. Learning community (Masyarakat Belajar)
Dalam pembelajaran ini, siswa disarankan agar melakukan kerjasama dalam memecahkan persoalan, kerjasama itu dapat dilakukan dalam berbagai bentuk baik dalam kelompok belajar secara formal maupun dalam lingkungan yang terjadi secara alamiah.

5. Modeling (Pemodelan)
Yang dimaksud dengan modeling adalah proses pembelajaran dengan memperagakan (demonstrasi) sesuatu sebagai contoh yang dapat ditiru oleh setiap siswa. Proses modeling tidak terbatas dari guru saja, akan tetapi dapat juga memanfaatkan siswa yang dianggap sudah memiliki kemampuan.
6. Reflection (Refleksi)
Refleksi adalah proses pengendapan pengalaman yang telah dipelajari, yang dilakukan dengan cara mengurutkan kembali kejadian-kejadian atau peristiwa pembelajaran yang telah dilaluinya. Dalam proses ini guru memberikan kesempatan pada siswa untuk mengingat kembali apa yang telah dipelajarinya.
7. Authentic Assessment (Penilaian Nyata)
Penilaian nyata adalah proses yang dilakukan guru untuk mengumpulkan informasi tetang perkembangan belajar yang dilakukan siswa. Penilaian ini diperlukan untuk mengetahui apakah siswa benar-benar belajar atau tidak; apakah pengalaman belajar siswa memiliki pengaruh yang positif terhadap perkembangan baik intelektual maupun mental siswa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar