Hidup Itu Indah Jika Mengerti Akan Sesama

oeroeng 2011

Sang Motivator...!!!


Kamis, 19 November 2009

Filsafat Pendidikan Islam

A. Prinsip-prinsip Metodologis Kependidikan Islam
Prinsip-prinsip metodologis ini sangat terkait dengan munculnya metode-metode yang digunakan dalam pendidikan Islam, karena dengan prinsip-prinsip tersebut para ahli pendidikan memunculkan metode-metode dalam pendidikan islam, adapun prinsip-prinsip tersebut adalah :
1. Prinsip memberikan suasana kegembiraan
Prinsip ini dapat dijabarkan dari sabda Nabi SAW kepada sahabat beliau yang diutus untuk melakukan dakwah kepada Gubernur Romawi di Damaskus, sebagai berikut :
يسروا ولا تعسروا بشروا ولا تنفروا
Artinya :
“permudahlah mereka dan jangan mempersulit, gembirakanlah mereka dan jangan berbuat sesuatu yang menyebabkan mereka menjauhi kamu”.
2. Prinsip memberikan layanan dan santunan dengan lemah lembut
Hal ini sebagaimana firman Allah SAW dalam Al-Qur’an surat Ali Imran ayat 159, sebagai berikut :
                              •    
Artinya :
“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah Lembut terhadap mereka. sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu” Kemudian apabila kamu Telah membulatkan tekad, Maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.
3. Prinsip kebermaknaan bagi anak didik
Nabi SAW bersabda :
خاطبوا الناس على قدر عقولهم
Artinya :
“Berbicaralah kamu kepada manusia sesuai dengan kadar kemampuan akal pikiran mereka”.
4. Prinsip prasayat
Untuk menarik minat anak didik diperlukan mukadimah dalam langkah-langkah mengajar bahan pelajaran baru yang dapat memadukan perhatian dan minat mereka ke arah bahan tersebut. Pengalaman dan pelajaran yang telah diserap menjadi apersepsi dalam pemikiran mereka dihubungkan dengan hal-hal baru yang hendak disajikan. Ini merupakan jembatan yang menghubungkan pengertian-pengertian yang telah terbentuk dalam pikiran mereka sehingga mempermudah daya tangkap terhadap hal-hal baru yang diajarkan oleh guru.
5. Prinsip komunikasi terbuka
Guru mendorong anak didik untuk membuka diri terhadap segala hal atau bahan pelajaran yang disajikan kepada mereka, sehingga mereka dapat menyerapnya menjadi bahan apersepsi dalam pikirannya.
6. Prinsip pemberian pengetahuan yang baru
Anak didik ditarik minat dan perhatiannya pada bahan-bahan pengetahuan yang baru bagi mereka. Bila tidak mereka tidak tertarik kepada bahan pelajaran.
7. Prinsip memberikan model perilaku yang baik
Sebagaimana firman Allah SAW ;
                 
Artinya :
“Sesungguhnya Telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah”.
8. Prinsip praktek (pengamalan) secara aktif
Allah SAW berfirman dalam surat As-Shaf ayat 2 :
                  



Artinya :
“Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan ? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan”.

B. Metode-metode Pendidikan Islam
Dari prinsip-prinsip di atas para ahli pendidikan menarik kesimpulan bahwa metode pendidikan tidak bertentangan dengan metode-metode modern yang ada saat ini. Adapun metode-metode tersebut adalah sebagai berikut :
1. Metode situasional yang mendorong anak didik untuk belajar dengan perasaan gembira dalam berbagai tempat dan keadaan. Metode ini dapat memberikan kesan-kesan yang menyenagkan, sehingga melekat pada ingatan yang tahan lama.
2. Metode Tarhib wat Targhib, yang mendorong anak didik untuk belajar suatu bahan pelajaran atas dasar minat yang berkesadaran pribadi terlepas dari paksaan atau tekanan mental.
3. Metode belajar berdasarkan conditioning, yang dapat menimbulkan konsentrasi perhatian anak didik pada bahan-bahan pelajaran yang disajikan oleh guru (pendidik).
4. Metode berdasarkan prinsip kebermaknaan, dalam hal ini guru harus mengerti kadar kemampuan yang dimiliki oleh anak didik, sehingga ketika pelajaran diberikan oleh guru, anak dapat mengangkap dan mengerti apa yang terkandung dalam materi tersebut.
5. Metode dialogis yang melahirkan sikap-sikap saling keterbukaan antara guru dan murid, akan mendorong untuk saling memberi dan menerima (take and give) antara guru dan murid dalam proses belajar mengajar.
6. Metode berdasarkan prinsip kebaharuan dalam proses belajar mengajar, anak didik diberi pelajaran ilmu-ilmu pengetahuan yang baru yang dapat menarik minat mereka. Mereka didorong belajar secara aktif dan inovatif serta kreatif dengan metode inquiry dan metode discovery.
7. Metode pemberian contoh teladan yang baik (uswatun hasanah) terhadap anak didik.
8. Metode yang menitik beratkan pada membimbing berdasarkan perasaan kasih sayang terhadap anak didik dan menghasilkan kedayagunaan proses belajar mengajar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar